Ceritera 193

Melihatkan buku-buku yang diletakkan di atas meja kecil itu, dadaku berasa sesak. Daripada Islam at the Crossroads (Muhammad Asad), The Reconstruction of Religious Thought in Islam (Allama Dr. Muhammad Iqbal), Pemikiran Al-Kindi: Pengaruh Terhadap Intelektual Muslim di Malaysia dan Indonesia (Shahibuddin Laming), Pesan-Pesan Terbesar Al-Quran (Fazlur Rahman), Keberanian Menggapai Harapan (Barrack Obama) hinggalah kepada beberapa buku haraki seperti Melangkah Bersama ke Surga (Khozin Abu Faqih, LC), semuanya menuntut kepada kebertanggungjawaban diri.

Kebelakangan ini, sering aku menyoal diri, ke manakah pembacaan ini harus digerakkan? Adakah semuanya sekadar menjadi "mental exercise" yang membahagiakan, hanya kepada diriku sendiri? Persoalan-persoalan semacam itu datang menyerbu gencar dalam benak menyedari idea dan realiti yang sering 360 darjah berbeda.

Dan aku terus kabur! Lemas dan gagal untuk menjawab hatta kepada diri sendiri.